Senin, 17 Desember 2018

Pertemuan 14

Pembuatan Jaringan Sederhana 3



Tuangkan sistem keamanan melalui line console dan line vty, serta  enskripsikan password tersebut


Buat Banner Motd


Router Interface G0/0 memiliki IP: 192.168.10.1/24














KONFIGURASI DHCP SERVER


Konfigurasi interface router yang menuju ke client yaitu interface fa0/0 , kemudian konfigurasi DHCP server



Lihat pada client, apa sudah mendapatkan ip yang sesuai dan gateway + dns yang sesuai.

Pada PC 0

Pada PC 1

Pada PC 2

Pada PC 3

Pada PC 4

Selasa, 11 Desember 2018

TUGAS PERTEMUAN 12

1. PACKET TRACER navigating the IOS



2. PACKET TRACER Initial Switch Setting



 3. PACKET TRACER Initial Router Setting


 4. PACKET TRACER Initial Switch Setting


Senin, 10 Desember 2018

Fungsi - Fungsi dari Protokol


1.      DEFINISI ICMP

ICMP adalah protokol jaringan internet yang berfungsi untuk memberikan kiriman pesan-pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan eror, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya ICMP ini, maka jaringan akan mengetahui respon-respon yang terjadi selama konektivitas di dalam jaringan itu berlangsung.

FUNGSI DARI PROTOKOL ICMP :

-          Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan

-          Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan

-          Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan

-          Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya


2.         DEFINISI POP3

POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat elektronik yang masuk.

Penggunaan email atau surat elektronik ini tentu saja sudah tidak asing lagi bukan di telinga kita, Ketika email masuk ke dalam inbox email kita, disanalah POP3 bekerja dan memegang peranan yang sangat penting. Sama halnya dengan simple mail transfer protocol yang mengurusi tentang pengiriman dan penerimaan pesan atau email di jaringan internet, POP3 ini akan mengatur semua email-email yang ada.

FUNGSI POP3
Digunakan untuk mengakses email atau surat elektronik yang masuk ke dalam email client. Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk menyimpan sementara email yang terkirim di dalam sebuah email server, dan kemudian meneruskannya ke dalam email client, dimana baru akan terespon ketika email tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (dalam hal ni adalah mereka yang memegang username dan juga password dari alamat email).


3.      DEFINISI SMTP

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Suatu protokol aplikasi yang digunakan untuk mengirimkan e-mail.

FUNGSI SMTP  
Suatu  protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik atau email di Internet. Protokol ini gunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima

4.      DEFINISI FTP
FTP ( File Transfer Protocol ) adalah sebuah protocol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) computer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP atau protocol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga diantara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai.
FUNGSI FTP
Untuk melakukan operasi file dasar pada host remote dan untuk mentransfer file antar host. Dan untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

5.      DEFINISI ARP
ARP adalah protocol yang berfungsi memetakan IP Address menjadi MAC (Media Access Control) address. Dia adalah penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protocol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MACaddress. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS anda. Namun protocol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan paket transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya. Kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau In The Middle Attack.
FUNGSI ARP
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP address atau MACaddress dengan kombinasi.

Penjelasan Mengenai kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6
IPv4 (Internet Protokol v4) didefinisikan oleh The Internet Engineering Task Force (IETF) adalah versi pertama protokol internet yang digunakan pada tahun 1981, Menggunakan Versi 4 karena telah dilakukan 4 kali revisi pada sistem ini, Protokol ini digunakan untuk melakukan komunikasi antar komputer. IPv4 ditetapkan dengan panjang 32 bit, IPv4 memungkingkan 232 IP yang berarti sekitar 4,294,967,296 Prokol komputer dapat terhubung ke internet.

Meskipun Alamat IPv4 cukup besar dalam jumlah 32 bit, tetapi alokasi dan penggunaan tidak cukup efisien untuk menahan pertumbuhan lalu lintas internet. Pertumbuhan masa depan internet dipetaruhkan, Karena alokasi Ipv4 yang sangat terbatas dan alokasi yang sudah hampir habis.

Mengapa IPv6 bukan IPv5, pada tahun 1980-an, IPv5 digunakan sebagai Protokol Percobaan dan sampai saat ini tidak pernah digunakan, IPv5 biasanya disebut sebagai Protokol Streaming, Jadi Penerus Langsung dari IPv4 adalah IPv6.

IPv6 (Internet Protokol v6) dikembangkan sejak tahun 1998, Alamat dalam IPv6 ditetapkan 128 bit sehingga alamat IP lebih banyak dan dapat dialokasikan untuk komputer serta perangkat lain yang terhubung ke internet. Keuntungan digunakannya IPv6 karena menggunakan 128 bit, Jadi IPv6 dapat menampung triliun alamat.


Berikut ini Perbedaan antara IPv4 dengan IPv6 :
                              IPv4
                              IPv6
Panjang alamat 32 bit.
Panjang alamat 128 bit.
Konfigurasi secara manual atau DHCP
Bisa menggunakan address autoconfiguration
Dukungan terhadap IPsec Opsional
Dukungan terhadap IPsec Dibutuhkan
Checksum termasuk pada Header
Checksum tidak masuk dalam Header
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk  menterjemahkan alamat IPv4 ke alamat link-layer
ARP Request diganti oleh Neighbor Solitcitation secara multicast
Untuk Mengelola grup pada subnet lokal digunakan Internet Group Management protocol (IGMP)
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD)
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan ada router, menurunkan kinerja router
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
Paket Link Layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte

Kelebihan Ipv6 dan sebagai solusi yang terdapat dalam IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi, berikut ini Kelebihan-kelebihan menggunakan IPv6 ;

  1. IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit), IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).
  2. Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
  3. Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.
  4. IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya. 
Kesimpulan : IPv6 merupakan Pengembangan dari versi sebelumnya yaitu IPv4, dan sebagai solusi akan keterbatasan alamat.


SUMBER :

Selasa, 04 Desember 2018

Pertemuan 10


TUGAS MATAKULIAH JARINGAN KOMPUTER

TROUBLESHOOT 1

1.      Bukalah aplikasi Cisco Packet Tracer hingga menampilkan interface nya


2.      Buatlah skema jaringan seperti dibawah ini


3.      Pertama, untuk membuat komputer client pilih end device pada pojok kiri bawah pada aplikasi cisco. Selanjutnya masukkan perangkat device yang diperlukan pada perangkat kerja seperti perintah diatas


4.      Akan jadi seperti ini


5.      Aturlah IP Address masing-masing komputer client dengan klik ikon komputer client. Selanjutnya pilih “desktop”, lalu “IP Configuration”. Pada router jika memasukkan IP Address pilih “config”, lalu “GigabitEthernet0/0/0”. Lalu masukkan IP Address sesuai perintah diatas dengan subnetmask dan gateway


6.      Untuk menghubungkan switch ke router dan switch ke komputer client gunakan kabel koneksi dengan klik ikon connections. Lalu pilih “Copper Straight-Through”


7.      Pada komputer client gunakan port “fast ethernet” untuk menghubungkan salah satu port switch (karena switch memiliki port dalam jumlah yang banyak) kecuali port console, sedangkan pada router gunakan port “gigabitethernet0/0” sesuai dengan perintah

8.      Kemudian hubungkan menggunakan kabel koneksi “Copper Straight-Through”

9.      Terakhir, untuk mengecek apakah sudah terhubung atau tidaknya lakukan “Ping” antar client



Ket:
Dapat dilihat pada gambar  di atas, PC3 tidak dapat dikoneksikan dengan PC lainnya karena PC3 tersebut memiliki IP Address yang berbeda dengan PC yang lainnya.


TROUBLESHOOT 2

1.      Bukalah aplikasi Cisco Packet Tracer hingga menampilkan interface nya



2.      Buatlah skema jaringan seperti dibawah ini



3.      Pertama, untuk membuat komputer client pilih end device pada pojok kiri bawah pada aplikasi cisco. Selanjutnya masukkan perangkat device yang diperlukan pada perangkat kerja seperti perintah diatas


4.      Akan jadi seperti ini


5.      Aturlah IP Address masing-masing komputer client dengan klik ikon komputer client. Selanjutnya pilih “desktop”, lalu “IP Configuration”. Pada router jika memasukkan IP Address pilih “config”, lalu “GigabitEthernet0/0/0”. Lalu masukkan IP Address sesuai perintah diatas dengan subnetmask dan gateway



6.      Untuk menghubungkan switch ke router dan switch ke komputer client gunakan kabel koneksi dengan klik ikon connections. Lalu pilih “Copper Straight-Through”


7.      Pada komputer client gunakan port “fast ethernet” untuk menghubungkan salah satu port switch (karena switch memiliki port dalam jumlah yang banyak) kecuali port console, sedangkan pada router gunakan port “gigabitethernet0/0” sesuai dengan perintah

8.      Kemudian hubungkan menggunakan kabel koneksi “Copper Straight-Through”


9.      Terakhir, untuk mengecek apakah sudah terhubung atau tidaknya lakukan “Ping” antar client


Ket:
Dapat dilihat pada gambar  di atas PC1, PC2 dan PC3 saling terhubung karena memiliki IP Address yang sama, walaupun pada PC2 memiliki gateway yang berbeda. Gateway hanya berpengaruh pada koneksi internet, bukan koneksi antar device.


TROUBLESHOOT 3

1.      Bukalah aplikasi Cisco Packet Tracer hingga menampilkan interface nya


2.      Buatlah skema jaringan seperti dibawah ini


3.      Pertama, untuk membuat komputer client pilih end devive pada pojok kiri bawah pada aplikasi cisco. Selanjutnya masukkan perangkat device yang diperlukan pada perangkat kerja seperti perintah diatas


4.      Akan jadi seperti ini


5.      Aturlah IP Address masing-masing komputer client dengan klik ikon komputer client. Selanjutnya pilih “desktop”, lalu “IP Configuration”. Pada router jika memasukkan IP Address pilih “config”, lalu “GigabitEthernet0/0/0”. Lalu masukkan IP Address sesuai perintah diatas dengan subnetmask dan gateway


6.      Untuk menghubungkan switch ke router dan switch ke komputer client gunakan kabel koneksi dengan klik ikon connections. Lalu pilih “Copper Straight-Through”


7.      Pada komputer client gunakan port “fast ethernet” untuk menghubungkan salah satu port switch (karena switch memiliki port dalam jumlah yang banyak) kecuali port console, sedangkan pada router gunakan port “gigabitethernet0/0” sesuai dengan perintah

8.      Kemudian hubungkan menggunakan kabel koneksi “Copper Straight-Through”


9.      Terakhir, untuk mengecek apakah sudah terhubung atau tidaknya lakukan “Ping” antar client


Ket:
Dapat dilihat pada gambar  di atas PC1, PC2 dan PC3 tidak dapat terhubung dengan router karena router memiliki Host IP Address yang berbeda.




LANJUTAN TUGAS TROUBLESHOOT


Buatlah skema jaringan, sesuai perintah dibawah ini:




1.      Aturlah IP Address masing-masing komputer client dengan klik ikon komputer client. Selanjutnya pilih “desktop”, lalu “IP Configuration”. Kemudian masukkan IP Address sesuai perintah diatas dengan subnetmask dan gateway sesuai perintah diatas.
IP Address pada Router 172.168.10.1, IP Address untuk PC gunakan 172.168.10.11



2.      Kemudian, atur konfigurasi IP Address pada Router dengan memilih menu “config”, kemudian pilih “GigabitEthernet” yang akan digunakan untuk mengkoneksikan nya. Lalu ketik IP Address 172.168.10.1 dan Subnetmask akan otomatis muncul 255.255.0.0



3.      Jika semua IP Address pada PC dan Router telah dikonfigurasi, kemudian cek apakah PC dapat saling terkoneksi dengan router dengan cara tes send packet menggunakan tools “Add Simple PDU (P)”

HASIL

1.      Konfigurasi IP Router 172.168.10.1 pada skema jaringan Troubleshoot 1



2.      Konfigurasi IP Router 172.168.10.1 pada skema jaringan Troubleshoot 2



3.      Konfigurasi IP Router 172.168.1.1 pada skema jaringan Troubleshoot 3